Inilah  Cara Berpuasa Bagi Penderita Gula Darah

Inilah  Cara Berpuasa Bagi Penderita Gula Darah
Dr. M Iqbal Andreas, ketika menyampaikan materi di ruang tunggu RSUD Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (foto:zani)

Riaukarya.com. Natuna- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna, melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) RSUD, melakukan penyuluhan kesehatan dengan materi "diabetes melitus saat bulan suci ramadhan".

Sebagai narasumber penyuluhan kesehatan tersebut disampaikan langsung oleh, dr. M  Iqbal Andreas, di Ruang Tunggu RSUD Natuna, Jalan Ali Murtopo, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (13/2/2024) pagi.

"Kegiatan ini agar kita lebih mengenal apa itu gula darah," kata  Iqbal, sembari memaparkan materinya.

Kata Iqbal, apa dan dari mana sumber gula darah itu? . Gula darah itu sebut Iqbal, diperlukan tubuh sebagai sumber energi terutama

bagi organ-organ penting seperti otak, saraf, sel darah, otot, dan lain-lainnya.

Gula darah juga selalu dipertahankan antara 60-150 mg%. Sumber Gula darah dari , makanan, minuman yang dikonsumsi, cadangan atau simpanan gula dari hati, lemak dan otot.

Nah, apa yang terjadi ketika berpuasa? . Pada orang normal dan pasien diabetes yang gula darahnya

tidak terlalu tinggi selama berpuasa sumber energi diperoleh

dari cadangan gula dari hati, cukup untuk puasa 12-16 jam.

"Kemudian bila puasa lebih lama, baru digunakan cadangan

gula dari lemak dan otot," katanya.

Selanjutnya pasien diabetes yang gula darahnya masih tinggi >250 mg persen,

sumber energi dari hati tidak mencukupi, sehingga lebih cepat dipergunakan cadangan energi dari lemak dan otot.

"Apa akibatnya", tanya Iqbal pula.

Akibatnya adalah sambung dia, penggunaan energi dari lemak menghasilkan keton, yang dalam jumlah besar merupakan racun bagi tubuh.

Pasien bisa berpuasa jika kadar gula darah terkontrol (GDP 80-126, GD2PP 80-180 , tidak menggunakan suntik insulin >2x sehari , fungsi hati baik , fungsi ginjal baik , tidak ada gangguan pembuluh darah otak yang berat , tidak ada gangguan pembuluh darah jantung, cadangan lemak tubuh cukup , tidak ada gangguan hormonal , tidak demam tinggi.

"Pasien diabetes sebaiknya tidak berpuasa jika DM tipe 1 yang sulit terkontrol , pasien yang menggunakan suntikan insulin >2x sehari , DM tipe 1 dan 2 yang tidak terkontrol , yang memiliki riwayat KAD, hipoglikemia , hamil , usia lanjut , memiliki komorbid (jantung, ginjal, hati)," pinta dr. Iqbal, kepada pasien yang hadir.

Sebagai informasi tambahan dari dr. M Iqbal Andreas, berpuasalah dengan aman , tetaplah aktif secara fisik dengan tetap memperhatikan

kegiatan olah raga yang disarankan , hindari aktifitas fisik olah raga berlebihan selama puasa

karena dapat memicu gula darah terlalu rendah , hindari olah raga 1 sampai 2 jam sebelum buka puasa, karena

dapat mengakibatkan GD terlalu rendah , olah raga dapat dilakukan setelah makan utama buka puasa. 

Perlu diketahui ujar Iqbal, sholat tarawih memberikan manfaat yang baik karena mempertahankan keaktifan fisik.

"Hal yang perlu diperhatikan saat berpuasa   antara lain, usia lanjut, minum terlalu banyak , kurangi aktifitas fisik yang berat pada siang hari," pungkas dr. Iqbal. (RK/Zani)

Berita Lainnya

Index